Film
merupakan hasil karya seni yang berasal dari perpaduan banyak unsur, seperti
suara,gambar, dan gerak, dll.
Pemerintah sendiri mendefinisikan film sebagai
berikut : ”Film
adalah karya cipta seni budaya yang merupakan media komunikasi massa
pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita
selluloid, pita video, piringan video,dan atau bahan hasil penemuan teknologi
lainnya dalam bentuk, jenis, ukuran melalui kimiawi, proses elektronik atau
proses lainnya atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan dan atau
ditayangkan dengan sistem proyek mekanik, elektronik dan atau lainnya (UU
Perfilman th.1992, Bab I, Pasal 1).
Sebagaimana
dijelaskan di dalam definisi tersebut film termasuk ke dalam golongan karya
seni, dan dilihat dari urutannya film merupakan seni yang ketujuh di dalam
jajaran seni-seni yang lain. Film agak berbeda dengan seni yang lain, karena
film lahir dari gabungan unsur-unsur seni-seni yang lain yaitu seni sastra,
teater, rupa, suara, musik, dan arsitektur, selain unsur-unsur seni tersebut di
dalam film juga terkandung unsur teknologi. Kamera merupakan salah satu aspek
penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan
yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain
yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa
disebut kameramen, kameramen mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan
sutradara. Untuk menjadi seorang kameramen harus mengetahui jenis-jenis kamera,
mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar,
unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.
Jenis kamera
yang digunakan dalam film sangat beragam jenisnya, namun secara garis besar
kamera terbagi tiga yaitu :
1. Kamera foto (still photography)
Kamera foto
menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak ( still single pic-ture).
Bahanbaku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga sete-lah
melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi.
Contoh :kamera analog, kamera digital.
2. Kamera film (cinema photography)
Kamera film
memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang di-dapat
berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa dise-but still motion.
Contoh : kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.
3. Kamera video (video photography)
Untuk kamera
vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena mengha-silkan
gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan baku-nya yang
berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung
dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera
Betacam, MiniDV, HDCam. Teknik-teknik yang terdapat pada pengambilan gambar
sangat bervariasi, sehingga saat kita menonton suatu film tampak macam-macam
sudut pandang pengambilan gambar yang merupakan hal penting dalam film.
Penonton
akan merasa jenuh apabila gambar yang disajikan terlihat monoton. Adapun
teknik-teknik yang ada dalam pengambilan gambar yaitu :
1. Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)
a.
Bird Eye View
Pengambilan
gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan
lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah
sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun
dari gedung-gedung tinggi.
b.
High Angle
Sudut
pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki
arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
c.
Low Angle
Pengambilan
gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan
kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini yaitu
keagungan atau kejayaan.
d.
Eye Level
Pengambilan
gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik
tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan
pandangan mata seseorang yang berdiri.
e.
Frog Level
Sudut
pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri,
seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.
2. Ukuran gambar (frame size)
a.
Extreem Close-up (ECU)
Pengambilan
gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek.
Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
b.
Big Close-up (BCU)
Pengambilan
gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekpresi
yang dikeluarkan oleh objek.
c.
Close-up (CU)
Ukuran
gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi
gambaran jelas terhadap objek.
d.
Medium Close-up (MCU)
Gambar yang
diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas
profil seseorang sehingga penonton jelas.
e.
Mid Shoot (MS)
Pengambilan
gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok objek
secara jelas.
f.
Knee Shoot (KS)
Pengambilan
gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shot.
g.
Full Shoot (FS)
Pengambilan
gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek beserta
lingkungannya.
h.
Long Shoot (LS)
Pengambilan
gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek dengan
latar belakangnya.
i.
Extreem Long Shoot (ELS)
Pengambilan
gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh.
Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.
j.
1 Shoot
Pengambilan
gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam frame.
k.
2 Shoot
pengambilan
gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang
berkomunikasi.
l.
3 shoot
pengambilan
gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang mengobrol.
m.
Group Shoot
Pengambilan
gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam
melakukan suatu aktifitas.
3. Gerakan kamera (moving camera)
a.
Zooming (In/Out)
Gerakan yang
dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek, gerakan ini
merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen hanya
mengoperasikannya saja.
b.
Panning (Left/Right)
Yang
dimaksud dengan gerakkan panning yaitu kamera bergerak dari tengah ke kanan
atau dari tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya
yang bergerak sesuai arah yang diinginkan.
c.
Tilting (Up/Down)
Gerakan tilting
yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai alat bantu
agar hasil gambar yang didapat memuaskan dan stabil.
d.
Dolly (In/Out)
Gerakan yang
dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan Zooming namun
pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi roda dengan cara
mendorong tripod maju ataupun menariknya mundur.
e.
Follow
Pengambilan
gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.
f.
Framing (In/Out)
Framing
adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar (out)
framming shot.
g.
Fading (In/Out)
Merupakan
pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk menggantikan
gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan
menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out.
h.
Crane Shoot.
Merupakan
gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan Bergerak sendiri
bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.
4. Gerakan objek (moving object)
a.Kamera
sejajar objek. Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek, baik ke kiri
maupun ke
kanan.
b.Walking
(In/Out) Objek bergerak mendekati (in) maupun menjauhi (out) kamera.
Setelah
mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan gambar, ada beberapa elemen penting
yang harus ada di dalam gambar. Adapun elemen-elemen tersebut yaitu :
a. Motivasi
b. Informasi
c. Komposisi
d. Suara
e. Sudut Kamera
f. Kontinuitas
Selain
teknik-teknik maupun tata cara pengambilan gambar yang harus dimiliki oleh seorang
kameramen yaitu sense of art atau rasa seni, karena gambar yang diambil oleh
kameramen merupakan karya seni. Setiap orang memungkinkan untuk menguasai
teknik-teknik pengambilan gambar namun apabila tidak memiliki rasa seni atau
keindahan maka hasil yang didapat pun kurang maksimal. Jadi rasa seni yang
tinggi dapat dijadikan modal utama untuk menjadi kameramen. Gali terus potensi
diri, selamat berkarya, bangun perfilman Indonesia menjadi lebih maju dan
sukses.