“My life is shaped by the urgent need to wander and observe, and my camera is my passport”. ~ Steve McCurry
1. Eye view
Sudut pengambilan ini memberi kesan yang sama dengan cara mata kita melihat terhadap objek. Posisi dan arah kamera memandang objek yang akan diambil layaknya mata kita melihat objek secara biasa. Kamera dan lensa sejajar dengan objek. Pengambilan angle eye view biasanya digunakan untuk mengambil foto potret terhadap manusia, dimana posisi kamera layaknya posisi mata kita sendiri. Terkadang, dalam travel fotografi pengambilan foto untuk mengabadikan aktivitas manusia, tekstur sebuah kota, atau interaksi dengan lingkungan sekitar kebanyakan menggunakan angle ini.
2. Low Angle
Posisi kamera lebih rendah dari objek foto serta menghadap ke atas dan memberikan kesan kemewahan, kebesaran, atau kekuatan dari sebuah objek. Fotografer menggunakan sudut pengambilan foto ini untuk memotret bangunan agar memberikan kesan yang megah dari bangunan tersebut. Dalam foto komersil sebuah iklan otomotif, sudut ini tak jarang pula digunakan untuk memberikan kesan ketangguhan dari produk mereka. Juga pada sebagaian fotografer memanfaatkan low angle untuk memotret manusia.
3. High Angle
Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dari objek. Dengan high angle kita bisa memasukkan elemen pendukung objek yang akan kita abadikan kedalam frame. Kesan dari penggunaan sudut pengambilan foto ini akan memberikan kesan kecil atas objek foto. Pemanfaatan pengambilan foto dengan high angle juga bisa menghasilkan foto yang berbeda. Misalnya saat mengambil foto keramaian pasar, jalanan, atau lalu lintas disebuah sungai.
4. Bird Eye
Menggunakan sudut pengambilan ini, sebagai fotografer kita bisa memberikan kesan yang luas dalam foto yang kita hasilkan, ibarat penglihatan seekor burung. Memotret dengan sudut pengambilan ini digunakan untuk membuat foto tentang suatu daerah, perkotaan, atapun menggambarkan lanskap.
5. Frog Eye
Memotret dengan angle frog eye, posisi kamera bisa saja sejajar dengan tanah. Hal ini biasanya digunakan untuk memotret objek yang posisinya berada diatas tanah. Sebagain fotografer bersusah payah mengambil foto dengan sudut pengambilan ini, tak jarang pula mereka tiduran ditanah untuk menghasilkan foto yang bagus.
Untuk lebih jelasnya, fk-wan bisa melihat ilustrasi yang dibuat tentang sudut pengambilan foto. Fk-wan bisa dengan sangat leluasa menggunakan angle mana saja yang menurut fk-wan menarik untuk digunakan dalam pengambilan sebuah foto. Intinya sudut pengambilan foto merupakan kreatifitas dari masing-masing fotografer. Hal ini dibentuk oleh si fotografer itu sendiri. Bagaimana si fotografer melihat suatu objek, bagaimana sudut pengambilan agar objek terlihat bagus, dari sisi sebelah mana objek terlihat menarik. Kemampuan tersebut bisa didapat dengan cara melihat karya-karya foto yang menarik, sering-sering berlatih dan berkreasi untuk menangkap suatu objek, dan tak bosan mencoba berbagai macam sudut pengambilan. Pada akhirnya sudut pengambilan foto yang dilakukan si fotografer akan membentuk sebuah ciri dari foto yang dihasilkan oleh fotografer yang bersangkutan.
0 komentar:
Posting Komentar